Jenderal Polisi Bintang 4 yang Berasal dari Jawa Tengah, Siapa Saja?
Kamis, 18 April 2024 - 01:00 WIB
Jakarta – Beberapa Jenderal Polisi berpangkat bintang 4 memiliki latar belakang dari Jawa Tengah. Salah satunya telah meraih gelar Adhi Makayasa. Pangkat Jenderal Polisi setara dengan pangkat Jenderal dalam militer Indonesia.
Sejarah mencatat banyak perwira Polri yang berhasil mencapai pangkat bintang 4. Di antara mereka, beberapa berasal dari Jawa Tengah. Berikut adalah enam Jenderal Polisi bintang 4 yang lahir di daerah tersebut.
Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro
Pemakaman Mantan Kapolri Dibyo Widodo
Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 26 Mei 1946. Dia menjabat sebagai Kapolri ke-13 dari tahun 1996 hingga 1998. Dalam hal pendidikan, Dibyo Widodo menyelesaikan SMA pada tahun 1965, lalu melanjutkan ke Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1968.
Pendidikan Dibyo tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan studi di Bakaloreat PTIK pada tahun 1972, kemudian Doktoral PTIK pada tahun 1975, Sesko ABRI Bagpol pada tahun 1981, dan terakhir Lemhannas pada tahun 1993. Sebelum menjabat sebagai Kapolri, ia juga menempati berbagai jabatan penting seperti Wakapolda Nusa Tenggara, dan Kapolda Metro Jaya.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak
Selanjutnya adalah Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan saat ini ia mengemban tugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Jabatan tersebut didapatkan Maruli saat menggantikan Jenderal Agus Subiyanto yang beralih menjadi Panglima TNI.
Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 Februari 1970. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 itu juga memiliki riwayat karier yang cemerlang. Tercatat ia sudah menduduki berbagai posisi strategis di militer.
Maruli sempat menduduki jabatan sebagai Danrem 074/Warastratama pada periode 2016-2017. Sempat menjadi Wadanpaspampres (2017-2018) dan Kasdam IV/Diponegoro (2018), ia kemudian ditunjuk menjadi Komandan Paspampres menggantikan Mayjen (Mar) Suhartono.
Pada November 2020, Maruli mendapat tugas baru sebagai Pangdam IX/Udayana menggantikan Mayjen Kurnia Dewantara. Maruli semakin dikenal karena pada tahun 2022-2023 menduduki jabatan Panglima Kostrad sampai akhirnya menjadi KSAD.
Sekitar Oktober 2023, ia ditunjuk sebagai KSAD untuk menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Belum lama menduduki jabatan KSAD, Agus Subiyanto diusulkan men jadi calon Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono.
Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo lahir pada tanggal 5 Mei 1969 di Ambon, Maluku. Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1991, ia memulai karier di kepolisian. Sebelum mencapai posisi Kapolri, Listyo Sigit telah mengisi beberapa jabatan penting dalam institusi kepolisian.
Perjalanan karirnya dimulai saat ia ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pati tahun 2009. Setelah itu, ia dipindahkan untuk bertugas di Sukoharjo sebagai Kapolres pada 2010, dan kemudian menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resort Besar Semarang pada tahun yang sama.
Satu tahun berikutnya, Listyo Sigit kembali diangkat sebagai Kapolres, kali ini untuk wilayah Surakarta. Tak lama kemudian, ia dipindahkan lagi untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri pada tahun 2012, dan kemudian menjadi Dirreskrimum Polda Sulawesi Tengah pada 2013 dan 2014, ia diangkat sebagai Ajudan Presiden Joko Widodo.
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto mencoblos di Pilkada DKI
Berikutnya, ada tokoh yang patut diperhatikan, yaitu Jenderal Polisi (Purn) Sutanto. Kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 30 September 1950, mantan Kapolri ini memiliki latar belakang pendidikan dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1993. Tidak hanya berhasil lulus, Sutanto juga meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.
Perjalanan karirnya di Kepolisian Indonesia sungguh mencolok. Dia telah mengisi sejumlah jabatan penting, termasuk sebagai Kalemdiklat Polri (2002-2005), Kalakhar BNN (2005), dan bahkan menjabat sebagai Kapolri (2005-2008). Dilantik oleh Presiden SBY pada 8 Juli 2005, posisi Kapolri dipegangnya menggantikan Jenderal Polisi Da’i Bachtiar.
Jenderal Hoegeng Imam Santoso
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.
Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.